Tinkerbell Orange Glitter Wings

Jumat, 19 April 2013

PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM RANGKA PENCEGAHAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS/ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME (HIV/AIDS) PADA SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 SURAKARTA


Hardiningsih1
1Prodi D-III Kebidanan, STIKes Kusuma Husada Surakarta
ABSTRAK
Kasus HIV/AIDS di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Penularan
AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok usia 20-29 tahun yaitu sebanyak 45,9%
dari 28.041 kasus AIDS sampai dengan bulan September 2011. HIV akan
berkembang menjadi AIDS antara 5-10 tahun, artinya HIV sudah menulari kaum
muda 5-10 tahun sebelum usia 20-29 tahun atau pada usia yang sangat muda. Hal
ini menunjukkan bahwa remaja sangat rentan terhadap penularan HIV/AIDS.
Ketidaktahuan mengenai bagaimana HIV ditularkan dan bagaimana cara
menghindari infeksi menyebabkan remaja rentan untuk terinfeksi HIV/ AIDS.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pendidikan kesehatan dengan
ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan tentang HIV/AIDS serta untuk
menganalisis perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap
sikap dalam rangka pencegahan HIV/AIDS. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian eksperimen semu, dengan rancangan pre test-post test group design.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta yang
berjumlah 204 siswa(6 kelas). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster
random sampling sehingga diperoleh 2 kelas yang kemudian digunakan sebagai
kelompok ceramah dan kelompok leaflet. Cara pengumpulan data dengan metode
kuesioner. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji beda (Independent ttest).
Hasil dari penelitian ini dengan uji beda (Independent t-test) adalah ada
perbedaan rerata skor pengetahuan dan sikap yang signifikan antara kelompok
ceramah dan kelompok leaflet. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa pendidikan kesehatan dengan leaflet lebih baik daripada dengan ceramah
terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan HIV/AIDS.
Kata kunci : pendidikan kesehatan, pengetahuan, sikap
ABSTRACT
Cases of HIV/AIDS in Indonesia is increasing from year to year. Transmission of
AIDS were reported in the age group 20-29 years which is about 45.9% of 28 041
AIDS cases until September 2011. HIV will develop AIDS between 5-10 years, which
means that HIV has infected young people 5-10 years before the age of 20-29 years
or at a very young age. This suggests that adolescents are particularly vulnerable to
HIV/AIDS. Ignorance about how HIV is transmitted and how to avoid infection
causes adolescents vulnerable to HIV/AIDS. This study aims to analyze the
differences in health education with lecture and leaflets on knowledge about
HIV/AIDS as well as to analyze the differences in health education with lecture and
leaflet on attitudes in the prevention of HIV/AIDS. This study is a kind of quasi2
experimental studies, the design of pre test-post test group design. The population in
this study is a class XI student SMAN 4 Surakarta, amounting to 204 students (sixth
grade). Sampling was conducted by random cluster sampling technique to obtain two
classes are then used as group lectures and leaflets groups. Ways of collecting data
by questionnaire method. The results were analyzed by using a different test
(Independent t-test). The results of this study with a different test (Independent t-test)
are there differences in mean scores of knowledge and attitudes of significant
between group lectures and leaflets groups. Based on the research results can be
concluded that health education leaflets better than a lecture on improving
knowledge and attitudes in the context of HIV/AIDS prevention.
Keywords: health education, knowledge, attitude
PENDAHULUAN
HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan
perhatian yang sangat serius (KPA, 2009). Kasus HIV/AIDS di Indonesia semakin
meningkat dari tahun ke tahun sejak ditemukan kasus pertama HIV di Bali pada
tahun 1987 (BKKBN, 2008). Jumlah kasus baru AIDS tahun 2011 (Januari sampai
dengan September 2011) adalah sebanyak 1.805 kasus dan secara kumulatif kasus
AIDS dari April 1987-September 2011 adalah sejumlah 28.041 kasus (Ditjen PP dan
PL Kemenkes RI, 2011).
Penularan AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok usia 20-29 tahun yaitu
sebanyak 45,9% dari total kasus AIDS sampai dengan bulan September 2011 (28.041
kasus). Jumlah tersebut diikuti kelompok usia 30-39 tahun sebanyak 31,1% dan
kelompok usia 40-49 tahun sebanyak 9,9% (Ditjen PP dan PL Kemenkes RI, 2011).
HIV akan berkembang menjadi AIDS antara 5-10 tahun, artinya HIV sudah menulari
kaum muda 5-10 tahun sebelum usia 20-29 tahun atau pada usia yang sangat muda.
Hal ini menunjukkan bahwa remaja sangat rentan terhadap penularan HIV dan AIDS
(BKKBN, 2008).
Ketidaktahuan mengenai bagaimana HIV ditularkan dan bagaimana cara
menghindari infeksi memperparah kerentanan remaja untuk terinfeksi HIV/AIDS.
Mengambil tindakan untuk meminimalisir ancaman HIV terhadap remaja merupakan
kewajiban moral dan sangat penting untuk menghentikan epidemi ini. Oleh karena
itu, untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai penyakit menular ini
perlu diberikan pendidikan kesehatan terutama pada usia remaja (15-24 tahun).
3
Tujuannya untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS khususnya di usia remaja
(UNICEF, 2010). Salah satu kegiatan pendidikan kesehatan adalah pemberian pesan
informasi atau pesan kesehatan untuk memberikan atau meningkatkan pengetahuan
dan sikap tentang kesehatan agar memudahkan terjadinya perilaku sehat, dan ada
beberapa jenis metodenya diantaranya yaitu melalui ceramah dan pemberian leaflet
(Notoatmodjo, 2007).
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian jenis eksperimen semu
(quasi experiment) dengan menggunakan rancangan pre test-post test group design
(Sugiyono, 2011). Dalam rancangan ini, membagi subjek dalam 2 kelompok (sebagai
kelompok ceramah dan kelompok leaflet). Tempat penelitian berada di SMA Negeri
4 Surakarta dan waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei-Desember 2011.
Populasinya adalah siswa kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta sebanyak 204 siswa,
yang dibagi menjadi 6 kelas dan masing-masing kelas sebanyak 34 siswa. Teknik
sampling yang digunakan adalah cluster random sampling (Murti, 2010). Setelah
dilakukan teknik cluster random sampling diperoleh 2 kelas yang kemudian
digunakan sebagai kelompok ceramah dan kelompok leaflet. Dan 1 kelas digunakan
untuk ujicoba kuesioner (uji validitas dan reliabilitas). Variabel pada penelitian ini
adalah variabel bebas yaitu pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS dengan
ceramah dan pemberian leaflet dan variabel variabel terikat yaitu pengetahuan dan
sikap dalam rangka pencegahan HIV/AIDS.
Kuesioner untuk mengukur pengetahuan berbentuk pilihan ganda yaitu dalam
pertanyaan disediakan 4 pilihan jawaban dan responden diminta memilih satu
diantara jawaban tersebut. Sedangkan untuk mengukur sikap dalam rangka
pencegahan HIV/AIDS adalah dengan menggunakan kuesioner yang berbentuk skala
likert yaitu dalam pernyataan disediakan 5 pilihan jawaban (STS, TS, RR, S, SS).
Untuk uji validitas dan reliabilitas menggunakan rumus korelasi product moment dan
Cronbach’s Alpha.
Teknik pengumpulan datanya yaitu kuesioner disebarkan kepada responden
pada saat pre test dan post test untuk mendapatkan data pengetahuan dan sikap dalam
rangka pencegahan HIV/AIDS. Pre test dilakukan sebelum responden diberi
4
pendidikan kesehatan berupa ceramah dan pemberian leaflet, sedangkan post test
dilakukan setelah pemberian pendidikan kesehatan berupa ceramah dan pemberian
leaflet tentang HIV/AIDS. Sebelum dilakukan analisis, dilakukan uji normalitas data
dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan hasilnya semua data terdistribusi normal
sehingga analisis data menggunakan uji beda yaitu Independent t-test (Dahlan,
2011).
HASIL PENELITIAN
1. Pengetahuan responden tentang HIV/AIDS
Pengetahuan responden pada kelompok ceramah menunjukkan hasil bahwa
sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar dikategorikan sedang
(76,5%) sedangkan setelah diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar
dikategorikan baik (91,1%). Mean pengetahuan responden pada kelompok
ceramah yaitu mean pre test = 14,56 dan mean post test = 17,97, sedangkan mean
difference = 3,41 (lihat tabel 1).
Tabel 1 Mean Pengetahuan Responden Pada Kelompok Ceramah
Variabel Mean Mean Difference
Pre test pengetahuan 14,56 3,41
Post test pengetahuan 17,97
Sumber : Data Primer, 2011
Sedangkan pada kelompok leaflet menunjukkan hasil bahwa sebelum diberikan
leaflet sebagian besar dikategorikan sedang (85,3%) sedangkan setelah
pemberian leaflet semuanya dikategorikan baik (100%). Mean pengetahuan
responden pada kelompok leaflet yaitu mean pre test = 14,15 dan mean post test
= 18,91, sedangkan untuk mean difference = 4,76 (lihat tabel 2)
Tabel 2. Mean Pengetahuan Responden Pada Kelompok Leaflet
Variabel Mean Mean difference
Pre test pengetahuan 14,15 4,76
Post test pengetahuan 18,91
Sumber : Data Primer, 2011
5
2. Sikap responden dalam rangka pencegahan HIV/AIDS
Sikap responden pada kelompok ceramah menunjukkan hasil bahwa sikap
responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar dikategorikan
baik (74%) sedangkan setelah diberikan pendidikan kesehatan semuanya
dikategorikan baik (100%). Mean sikap responden pada kelompok ceramah yaitu
mean pre test = 58,68 dan mean post test = 69,12, sedangkan untuk mean
difference = 10,44 (lihat tabel 3).
Tabel 3 Mean Sikap Responden Pada Kelompok Ceramah
Variabel Mean Mean Difference
Pre test sikap 58,68 10,44
Post test sikap 69,12
Sumber : Data Primer, 2011
Sedangkan pada kelompok leaflet menunjukkan hasil bahwa sikap responden
sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar dikategorikan sedang
(67,7%) sedangkan setelah diberikan pendidikan kesehatan semuanya
dikategorikan baik (100%). Mean sikap responden pada kelompok leaflet yaitu
mean pre test = 57,71 dan mean post test = 70,74, sedangkan mean difference =
13,03 (lihat tabel 4).
Tabel 4. Mean Sikap Responden Kelompok Leaflet
Variabel Mean Mean Difference
Pre test sikap 57,71 13,03
Post test sikap 70,74
Sumber : Data Primer, 2011
UJI HIPOTESIS
a. Pendidikan kesehatan dengan leaflet lebih baik daripada dengan ceramah
terhadap peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS
Tabel 5. Perbedaan Pendidikan Kesehatan Dengan Ceramah dan Leaflet
Terhadap Pengetahuan Tentang HIV/AIDS
Variabel Mean Mean Difference p
Kelompok Ceramah 3,41 1,35 0,000
Kelompok Leaflet 4,76
Sumber : Data Primer, 2011
6
Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai p = 0,000 (p < 0,05) artinya ada perbedaan
rerata skor pengetahuan yang signifikan antara kelompok ceramah dan
kelompok leaflet dimana skor pengetahuan pada kelompok leaflet lebih tinggi
daripada kelompok ceramah. Hal ini berarti bahwa H01 ditolak dan Ha1
diterima sehingga pendidikan kesehatan dengan leaflet lebih baik daripada
dengan ceramah dalam peningkatan peningkatan pengetahuan tentang
HIV/AIDS.
b. Pendidikan kesehatan dengan leaflet lebih baik daripada dengan ceramah
terhadap sikap dalam rangka pencegahan HIV/AIDS
Tabel 6. Perbedaan Pendidikan Kesehatan Dengan Ceramah dan Leaflet
Terhadap Sikap Dalam Rangka Pencegahan HIV/AIDS
Variabel Mean Mean Difference p
Kelompok Ceramah 10,44 2,59 0,004
Kelompok Leaflet 13,03
Sumber : Data Primer, 2011
Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai p = 0,004 (p < 0,05) artinya ada
perbedaan rerata skor sikap yang signifikan antara kelompok ceramah dan
kelompok leaflet dimana skor sikap pada kelompok leaflet lebih tinggi daripada
kelompok ceramah. Hal ini berarti bahwa H02 ditolak dan Ha2 diterima sehingga
pendidikan kesehatan dengan leaflet lebih baik daripada dengan ceramah dalam
peningkatan sikap.
PEMBAHASAN
Tujuan yang ingin dicapai dari pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS ini
adalah meningkatkan pengetahuan para remaja tentang HIV/AIDS sehingga
diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang telah didapatkan tersebut dalam
perilaku hidup sehat, yaitu dengan memiliki sikap pencegahan terhadap penularan
HIV/AIDS dan menghindari perilaku yang dapat menyebabkan terinfeksi HIV/AIDS
(Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan seseorang dipengaruhi pendidikan. Orang yang
berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional terhadap informasi
yang datang dan akan berpikir sejauh mana keuntungan yang akan mereka dapatkan
(Notoatmodjo, 2007). Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA
yang dinilai mempunyai tingkat pendidikan yang cukup tinggi sehingga mampu
7
menerima informasi tentang HIV/AIDS yang diberikan melalui pendidikan
kesehatan. Pengetahuan seseorang juga dapat dipengaruhi oleh adanya paparan
media massa atau informasi (Notoatmodjo, 2007). Oleh karena itu, setelah responden
mampu menerima informasi berupa pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS maka
pengetahuan responden tentang HIV/AIDS meningkat.
Sikap dipengaruhi oleh paparan media massa atau informasi. Dengan
memberikan informasi tentang HIV/AIDS, maka didapatkan pengetahuan yang akan
mempengaruhi sikap seseorang, dalam hal ini adalah sikap dalam rangka
pencegahannya. Pengetahuan yang baik yang dimiliki seorang remaja tentang
HIV/AIDS maka remaja tersebut mengetahui lebih jauh segala sesuatu tentang
HIV/AIDS termasuk cara pencegahan agar tidak terinfeksi. Sehingga mereka
mempunyai sikap dalam pencegahannya. Setelah diberikan pendidikan kesehatan
tentang HIV/AIDS maka pengetahuan responden tentang HIV/AIDS meningkat
sehingga sikap dalam rangka pencegahan HIV/AIDS juga meningkat.
Dalam penelitian ini menggunakan metode pendidikan kesehatan berdasarkan
indera penerima yaitu metode melihat/memperhatikan yaitu dengan pemberian
leaflet dan metode mendengarkan yaitu dengan ceramah. Dengan pemberian leaflet
materi yang disampaikan dapat terserap 83% dan dapat diingat sebanyak 30% dan
melalui ceramah materi yang disampa
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pendidikan kesehatan dengan leaflet lebih baik daripada dengan ceramah
terhadap peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS.
2. Pendidikan kesehatan dengan leaflet lebih baik daripada dengan ceramah
terhadap peningkatan sikap dalam rangka pencegahan HIV/AIDS.
8
DAFTAR PUSTAKA
Anwar M, Syed A, Keivan A, Tahir M. 2010. Awareness of School Students on
Sexually Transmitted Infections (STIs) and Their Sexual Behavior: A Cross-
Sectional Study Conducted in Pulau Pinang, Malaysia. http://www.ncbi.
nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2824738/?tool=pubmed. (9 Desember 2011).
Azwar S. 2010. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar Offset.
BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional). 2006. Serba Serbi
HIV/AIDS. Jakarta : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.
BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional). 2008. Handout
Presentasi Fasilitasi Untuk Topik HIV dan AIDS. Jakarta : Direktorat Remaja
dan Perlindungan Hak-hak Reproduksi BKKBN.
CDC (CentersnfornDiseasenControl).a2011.aBasicaInformationaAboutaHIV and
AIDS. http://www.cdc.gov/hiv/topics/basic/#origin. (24 April 2011).
Dahlan S. 2011. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba
Medika.
Dasuki. 2006. Perbandingan Penggunaan Ceramah dan Diskusi.
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=9&ved=0cfaqfjai&url=htt
p%3a%2f%2fidb4.wikispaces.com%2ffile%2fview%2fdv4013-perbandingan
%2bpenggunaan%2bmetode%2bceramah%2bdan%2bdiskusi.pdf&rct=j&q=k
euntungan%20metode%20ceramah&ei=pzd9ta7kj4sevaoumtifaw&usg=afqjcn
egyywhq651vimhbdlsjupklvgdgg&cad=rja. (9 Juni 2011).
Depkes RI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia). 2008. Metode dan Media
Promosi Kesehatan. Jakarta : Pusat Promosi Kesehatan dan Pedoman
Pengelolaan Promosi Kesehatan Depkes RI.
Diknas (Pendidikan Nasional). 2011. Media Komunikasi dan Pembelajaran
Kelompok. http://media.diknas.go.id/media/document/3543.pdf. (24 April
2011).
Ditjen PP dan PL Kemenkes RI (Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia). 2010.
Laporan Kasus HIV-AIDS di Indonesia Sampai Dengan September 2011.
http://www.aidsindonesia.or.id/laporan-triwulan-kementerian-kesehatan-ketiga
-2011.html. (8 Desember 2011).
Jahanfar S, Lye MS, Rampal L. 2009. A Randomised Controlled Trial of Peer-Adult-
Led Intervention on Improvement of Knowledge, Attitudes and
BehaviouraofaUniversityaStudentsaRegardingaHIV/AIDSainaMalaysia.http://
smj.sma.org.sg/5002/5002a9.pdf. (9 Desember 2011).
9
Jodati AR, Nourabadi GR, Hassanzadeh S, Dastgiri S, Sedaghat K. 2007. Impact of
Education in Promoting The Knowledge of and Attitude to HIV/AIDS
Prevention:Aatrialaona17,000aIranianaStudents. http://ijsa.rsmjournals. com/
cgi/content/abstract/18/6/407. (1 Juni 2011).
KPA (Komisi Penanggulangan AIDS). 2009. aSituasiaHIV/AIDSadiaIndonesia.
http://www.icaap9.org/uploads/200907281232220.OUTLINEAnalisis%
20Situasi%20HIV%20dan%20AIDS%20di%20Indonesia.pdf. (1
Januari 2011).
KPA (Komisi Penanggulangan AIDS). 2010a. Info HIV dan AIDS.
http://www.aidsindonesia.or.id/dasar-hiv-aids. (1 Januari 2011).
_______.a2010b.aRemaja.ahttp://www.aidsindonesia.or.id/dasar-hiv-aids/area fokus
/remaja. (1 Januari 2011).
_______. 2010c. Penularan HIV/AIDS. http://www.aidsindonesia.or.id/dasar-hivaids
/penularan. (1 Januari 2011).
KPA Jateng (Komisi Penanggulangan AIDS Jawa Tengah). 2011. Kondisi HIV/
AIDS di Jawa Tengah 1993 s/d 31 September 2011. http://www.
aidsjateng.or.id/data/Data%20HIV%20dan%20AIDS%20Prov.%20Jateng%20
per%20Sept%202011.ppt. (8 Desember 2011).
Machfoedz I dan Suryani. 2008. Pendidikan Kesehatan Bagian dari Promosi
Kesehatan. Yogyakarta: Fitramaya.
Medlineplus.a2011.aHIV/AIDS. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/hivaids.html.
(24 April 2011).
Murti B. 2010. Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif di Bidang Kesehatan, Edisi kedua. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
NagamatsuaM,aSatoaT,aNakagawaaA,aSaitoaH.a2011.AHIV Prevention Through
Extended Education Encompassing Students, Parents, and Teachers in Japan.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21431811. (1 Juni 2011).
Notoatmodjo S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Riwidikdo H. 2007. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.
10
Roseann M, Hazem S, Joyce G, Sue L. 2006. The Effect of an HIV/AIDS Educational
Program on The Knowledge, Attitudes, and Behaviors of
DentalnProfessionals.http://www.jdentaled.org/content/70/8/857.full.pdf+htm
l. (10 Desember 2011).
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung :
Alfabeta.
UNICEF (United Nations International Children’s Emergency Fund).
2010.aMemerangiaHIV/AIDS.ahttp://www.unicef.org/indonesia/id/hiv_aids_3
152.html. (1 januari 2011).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar